ABG Hyper Sex

Cerita Sex Pembantu | Setelah pacarku pergi pindah kekota lain untuk bekerja, aku jadi sering merasa kesepian. Entah mengapa aku mempunyai nafsu yang sangat besar, dan setelah pacarku pergi aku hanya melampiaskan nafsuku dengan masturbasi menggunakan pisang muda, mentimun dan bahkan alat vibrator yang dulu dibeli oleh pacarku dan dikaishkan kepadaku karena pacarku tau kalau aku mempunyai nafsu Sex yang sangat besar.

Cerita Sex Pembantu ABG Hyper Sex
Begini ceritanya, beberapa hari yang lalu, saat aku sedang sangat horny untuk melakukan hubungan seks, aku mencoba untuk melakukannya dengan vibrator yang telah aku miliki, namun pada saat aku sedang melakukan itu, aku merasa bosan dengan apa yang sedang aku lakukan pada saat itu, sehingga aku putuskan untuk menghentikannya. Sejenak aku berpikir, apa yang harus aku lakukan. Entah berapa lama aku berpikir, tiba-tiba muncul ide untuk menelpon Robby (teman setanah air), dan aku mengatakan pada dia bahwa aku sedang horny.

Pembaca, aku berani mengatakan ini pada Robby sebab selain penisnya cukup besar dan dia pun cukup hebat dalam berhubungan seks, aku dan dia sepakat bahwa kami saling mengisi layaknya suami istri, kesepakatan ini kami sepakati sejak hubungan seks kami yang pertama kali, entah kapan aku tidak ingat dengan pasti. Aku dan Robby telah beberapa kali melakukan hubungan seks. Kami tidak memiliki komitmen apapun, maksudnya, Robby tetap hidup bebas dan aku pun tetap hidup bebas, kami tidak berkomitmen bahwa kami berstatus pacaran.
Singkat cerita, akhirnya Robby datang ke flat aku, waktu itu pukul 17:45 menit, ia lebih cepat 15 menit dari janjinya sendiri. Pada saat dia datang, dia masuk begitu saja seperti yang biasa dia lakukan. Dia langsung duduk di sofa dsn menonton TV yang sudah aku nyalakan sebelumnya. Setelah menutup pintu dan mengambil dua red wine glasses serta satu botol red wine Aussie (Souvinon ’97) yang isinya kurang lebih setengah, aku duduk di samping Robby.
Robby begitu dingin, tidak seperti biasanya, kami sempat saling berdiam dengan seribu bahasa, hingga akhirnya dia mulai membuka pembicaraan dan mengatakan pada aku bahwa sesungguhnya dia sedang malas untuk melakukan hubungan seks. Aku katakan sekali lagi sama dia bahwa aku sedang horny dan aku benar-benar ingin berhubungan seks sambil merangkulnya dan mengesun pipi kirinya.

“Mond, sorry ya kalo kamu sedang ngga horny tetapi aku sekarang bener-bener lagi pengeenn.. dech” kata aku pada dia.
“Tolong ya, pleasee..” lanjut aku.

Tanpa dikomando olehnya, aku beranjak dari tempat duduk, lalu menyalakan video VHS aku untuk menayangkan blue film. Entah berapa lama, dia tetap pada sikapnya, dia bersikap begitu dingin, dia hanya mengubah tempat duduknya dan sesekali menuang red wine, lalu menuangnya pada gelasnya dan meminumnya beberapa teguk. Hingga pada akhirnya, nafsu seks aku sendiri semakin menggebu-gebu dengan ditambahnya visualisasi yang ditampilkan pada TV aku sendiri. Aku memperhatikan Robby, aku lihat wajahnya, aku lihat sorot matanya, dan aku pun melihat kemaluannya yang masih terbungkus dengan blue jeans. Tampaknya dia mulai terangsang dengan apa yang sedang dia lihat, terlihat dari penisnya yang mulai mengeras dan rasanya mau keluar dari celana jeansnya itu.
Semakin dahsyatnya nafsu aku hingga akhirnya aku pun memulai untuk melakukan hubungan seks dengannya. Pertama-tama aku sun dengan lembut pipi kirinya dan aku raba penisnya, aku elus, dan sesekali sedikit aku remas. Aku tidak lama melakukan hal itu, sebab Robby membalasnya dengan membuka celana jeansnya, lalu membuka resletingnya. Aku tahu apa yang dia inginkan. Aku pun membantunya untuk membukakan jeans itu sebab Robby agak sulit dengan posisinya sambil duduk, aku bantu menurunkan celana jeans serta celana dalamnya yang berwarna coklat

Setelah dia menanggalkan celananya, aku langsung berjongkok di depannya lalu aku pun langsung menggenggam penisnya dan langsung aku jilat, kulum serta kocok dengan lembut. Sungguh aku sudah tidak bisa menahan gejolak yang ada di dalam diri aku, aku benar-benar menikmati apa yang sedang aku lakukan, aku benar-benar bisa ikut merasakan seperti yang sedang dirasakan oleh Robby. Aku kulum penisnya, sesekali aku jilat pada ujungnya sedangkan tangan kanan aku, menaik-turunkan kulit penisnya dengan lembut, aku pun sesekali memasukkan salah satu jari aku pada lubang duburnya. Sambil aku kulum, sesekali aku lihat wajahnya, dia tampak menikmati kuluman serta hisapan aku. Dia memejamkan mata dan sesekali mendesah pelan.
Dia sesekali memegang kepala aku sambil mendesah kenikmatan. Dia sesekali melihat apa yang sedang aku lakukan sambil berusaha menjamah payudara aku yang masih terbungkus dengan pakaian aku dan bra di dalamnya. Dia pun tampak sesekali bergetar. Sungguh aku tidak peduli dengan apa yang dia lakukan, aku senang dengan reaksinya atas apa yang aku lakukan terhadap dia. Beberapa kali aku merasakan rasa asin dari beberapa hisapan aku, hingga akhirnya penis yang sedang aku kulum itu sangat keras dan berada pada posisi puncaknya. Aku tersenyum melihat apa yang aku lihat, sebab metode yang baru dan sedang aku lakukan membuahkan hasil.Cerita Sex Pembantu

Entah berapa lama aku mengulum penisnya, dan akhirnya aku pun menyudahinya. Aku berdiri dan melepaskan semua pakaian yang ada di tubuh aku, Robby pun membuka kemejanya yang bercorak kotak-kotak, lalu duduk kembali pada posisinya semula. Tampak payudara aku dan kulit aku yang putih serta bulu yang tumbuh halus di daerah atas kemaluan aku. Untuk pembaca ketahui, aku memiliki ukuran 34B-28-38 dengan postur tinggi 169-170 cm.

Setelah aku melepas semua pakaian aku, aku lalu berdiri di atas sofa, aku arahkan kemaluan aku pada wajah Robby. Rasanya Roymond tahu apa yang aku inginkan, dia pun langsung memegang kemaluan aku dengan tangan kirinya, lalu aku angkat kaki kiri aku hingga akhirnya kemaluan aku tepat berada di depan wajah Robby. Dia hisap, dia jilat dan dia mainkan klitoris aku, juga dimasukkannya salah satu jarinya pada vagina aku. Aku begitu menikmati permainan Robby dengan sesekali mendesah. Sungguh hebat permainan tangan dan lidahnya pada kemaluan aku hingga aku pun mengoyang-goyangkan kecil pinggul aku ke kiri dan ke kanan .
Aku pun tidak tahu persis berapa lama aku melakukan hal ini, hingga akhirnya aku mengangkat tubuh aku hingga menjauhkan kemaluan aku pada wajah Robby. Aku pun menarik Robby untuk berdiri, dan aku turun dari sofa yang barusan aku naiki. Sambil berpaling, membelakangi Robby, aku menarik tangannya menuju salah satu sudut flat aku yang ada jendelanya dan telah aku buka sedikit jendela tersebut. Setelah membelakangi tubuh Robby sehingga aku menghadap keluar, namun aku tetap memegang penisnya, aku arahkan penis itu pada vagina aku, sedang tangan kanan aku memegang salah satu bagian dari jendela.

Ooh.. rasanya sulit diungkapkan dengan kata-kata pada saat senjata itu masuk dalam liang surga aku, aku begitu bergejolak, nafsu seks aku semakin memburu, nafas dan detak jantung aku sudah tidak beraturan. Aku maju mundurkan pantat aku dengan sesekali menggoyangkan ke kiri atau ke kanan atau memutar-mutar kecil pinggul aku, demikian pula yang dilakukan oleh Robby, dia maju mundurkan kemaluannya sehingga terdengar suara dari gesekan antara pantat aku dengan daerah perutnya Sungguh, sekali lagi aku katakan bahwa aku benar-benar menikmati apa yang sedang aku lakukan, aku benar-benar menikmati hubungan seks yang sedang terjadi pada aku saat itu.
Beberapa kali aku dan Robby mendesah karena tidak dapat menahan rasa nikmat yang kami rasakan dari hubungan seks ini. Sesekali Robby berusaha untuk meremas payudara aku yang menggantung ke bawah dan memilin dengan lembut puting aku, dia pun sesekali memasukkan salah satu jarinya pada lubang anus aku. Ngilu rasanya pada saat ia melakukan ini, tetapi rasa ngilu itu tetap tidak dapat menghilangkan rasa nikmat yang aku rasakan dari vagina aku.

Perasaan nikmat yang menjalar pada seluruh tubuh aku makin lama makin memuncak. Aku menikmati setiap dorongan senjata Robby pada lubang surga aku, aku pun menikmati setiap tarikan seolah ingin mengeluarkan kejantanan itu dari milik aku. Rasa nikmat aku akhirnya mencapai puncak, dan aku sudah tidak dapat menahan semua itu hingga aku katakan pada Robby bahwa aku ingin orgasme.
Ketika aku mengatakan bahwa aku orgasme, Robby pun menarik tubuh aku sehingga wajah kami begitu dekat, lalu dia mencium bibir bagian luar aku. Aku pun menekan dalam-dalam vagina aku hingga menelan semua batang kejantanannya. Sungguh rasa nikmat yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata apa yang sedang aku alami saat itu. Semua syaraf yang ada di tubuh aku beberapa detik lamanya menegang bersamaan dengan lendir yang menyembur dari klitoris aku. Beberapa detik aku diam berdiri pada posisi aku hingga akhirnya aku kembali pada posisi aku semula memegang salah satu sudut jendela sedangkan Robby melanjutkan untuk memompa penisnya di dalam lubang nikmat aku.Cerita Sex Pembantu

Pada saat-saat pertama setelah aku orgasme, aku merasa lemas namun aku tetap melakukan hubungan seks, dia tetap mengeluar-masukkan penisnya dalam vagina aku. Aku merasa hampa dan lemas. Pada saat itulah aku hanya berdiam diri dan merasakan dorongan-dorongan yang dilakukan oleh Robby, aku tidak lagi memutar-mutar pinggul aku ataupun ikut memaju-mundurkan pantat aku.

Akhirnya aku pun memegang batang kejantanan Robby, lalu melepaskannya dari dalam vagina aku, aku ingin mengulum dan menghisap penisnya agar aku dapat membangkitkan nafsu seks aku lagi. Aku pun berbalik badan, lalu aku berjongkok hingga akhirnya penisnya itu tepat di depan wajah aku. Aku kulum penis itu, aku hisap dan aku jilat juga pada daerah ujung penis Robby, masih terasa lendir aku pada penis Robby, namun aku tidak peduli, aku tetap hisap, kulum dan kocok penis itu.
Mungkin terlalu bernafsunya aku untuk membangkitkan nafsu seks kembali lagi, hingga akhirnya tanpa terasa sudah berapa lama aku melakukan itu. Roymond mengatakan bahwa dia ingin klimaks. Mendengar itu, aku langsung berdiri dan menyuruhnya untuk tiduran di karpet, sedangkan aku akan berada di atasnya. Aku pegang penisnya lalu memasukkan ke dalam liang nikmat aku dengan posisi aku tetap membelakangi Robby, aku menaik-turunkan badan aku. Mula-mula pelan-pelan namun makin lama makin cepat hingga payudara aku yang agak besar ini bergoyang-goyang secepat seperti yang aku lakukan. Semakin cepat aku menaik-turunkan tubuh aku hingga makin cepat pula gerakan penis itu keluar masuk dalam vagina aku dan akhirnya Robby mengatakan lagi pada aku bahwa dia ingin keluar.

Baca Juga Cerita Seks Akibat Ngintip

Pertama-tama aku tidak terlalu peduli hingga akhirnya Robby mengatakannya dengan agak teriak bahwa dia sudah tidak tahan lagi. Cepat-cepat aku ambil posisi untuk dapat mengulum penis Robby, memang benar, dalam hitungan detik setelah beberapa kali aku sempat mengulumnya, Robby menyemburkan beberapa kali spermanya hingga beberapa diantaranya mengenai pipi dan sekitar bibir aku. Aku tetap mengulumnya, aku telan semua sperma Robby hingga bersih dan aku jilat beberapa kali pula lubang yang ada di ujung penisnya. Beberapa kali tubuh Robby bergetar atas perlakuan aku.
Dan kami pun akhirnya membasuh tubuh kami di dalam kamar mandi. Aku sempat membilas beberapa kali tubuh aku dengan air. Keluar dari kamar mandi, kami pun berpakaian kembali. Kami duduk di sofa semula dan menikmati red wine yang ada di gelas kami masing-masing. Aku memeluk manja Robby, kalau aku perhatikan, dia adalah pria yang tidak bisa dinilai jelek, baik itu wajahnya juga bentuk tubuhnya. Mungkin banyak cewek yang tergila-gila sama dia andai dia tinggal di Indonesia.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Sex Pembantu.