Belajar Ngentot

Cerita Sex Pembantu | Hyper Sex adalah sebutan yang cocok buwatku, karena aku selalu meminta lebih dengan pacar-pacarku dulu. setiap kali aku berhubungan Sex degan pacarku, aku gak mau jika hanya bermain sekali, minmal aku minta maen sampai 5-6 kali baru aku bisa merasakan kepuasan yang sangat nyata. Kalau pacarku tidak kuat mengatasi birahi Sex ku yang tinggi, aku mencari lagi cowok yang dapat membuatku mencapai kepuasan. Sampai akhirnya pacar-pacarku tidak ada yang bisa memuaskan nafsu Sex ku akhirnya aku mensiasati dengan menikah dengan dua laki-laki agar nafsu Sex ku yang liar bisa terpuaskan.

Cerita Sex Pembantu Belajar Ngentot
Mas yoga adalah suamiku yang pertama, orangnya sangat penyabar sekali jadi dia tidak mempermasalahkan aku memiliki suami lagi karena dia juga tau kalau aku hyper Sex. Dan bahkan mas Yoga juga pernah melihatku disetubuhi oleh mas eros suamiku yang kedua didepan matanya. Namun mas Yoga diam saja, karena dia tak mampu memuaskan aku. Begitu halnya dengan mas eros, suamiku yang kedua, sifatnya sama persis dengan mas Yoga, hampir gak ada bedanya. Dari segi hubungan Sex mereka berdua sama saja, jadi aku baru bisa merasa puas jika aku disetubuhi oleh kedua suamiku bergantian. Namun hal itu jarang pernah terjadi karena kesibukan kedua suamiku yang sering keluar kota secara bergantian. Jadi gak pernah dua suamiku dirumah secara bersamaan.
Suatu hari aku diajak oleh mas yoga ke tempat kerjanya karena ada acara kantor. Aku yang tak pernah ikut mas yoga kemana-mana pun sekejap merasa canggung, namun mas yoga menyaknkanku dengan memuji kecantikanku malam itu dan membuatku PEDE dan akhirnya aku mau diajak ke tempat mas yoga bekerja. Sesampainya disana, suasananya sangat ramai sekali, mas yoga yang bertemu dengan teman-temannya pun meninggalkanku. Aku yang merasa bingung mau ngapain lalu menolah-noleh dan akhirnya aku melihat bu Thalia dan aku langsung nyamperin bu thalia di tempatnya berdiri. Bu thalia ini adalah istri dari jhoni teman kantor mas yoga. Dan “Eeeehh…Bu thalia, sendirian ya??” tanyaku membuka percakapan. “Eeehh..mbak Rien, enggak kok, sama papahnya, tuuh disana” jawabnya. “Waah sama donk bu, aku juga ditinggal sama papahnya disana” jawabku sambil menunjuk arah mas yoga.
“Mbak Rien tambah seksi ajah yaaah” ucap bu thalia. “Aaaahhh enggak buk, biasa aja kok buk, dari dulu badanku segini-segini aja kok, gak pernah berubah” jawabku. “Aaaahhh tapi mbak Rien seksi banget kok, aku iri liat penampilan mbak Rien” kata bu thalia. “Bu thalia bisa aja” jawabku. “Apa siih rahasianya biar bisa awet seksi gitu mbak??” tanya bu thalia. “Minum Air liur burung” bisikku sambil mendekat ke telinganya. “ Burung apa Mbak” kejarnya penasaran. “Burung.. Burungnya Mas Yoga” bisikku kubuat serius. “AH! Mbak guyon!” jawab bu thalia. “Betul jeng, ini betul lho jeng” jawabku. “Itukan biasa Mbak” kata bu thalia. “Biasa gimana, kalau sekedar ML terus selesai ya biasa jeng tapi ada caranya ” jelasku. “Jeng Thalia ML dengan Dik Jhony berapa kali seminggu?” lanjutku. “ Paling sekali ya kadang dua kali Mbak ” jawabnya. “Kalau ML apa saja yang jeng Thalia lakukan ?” tanyaku lagi.
“Ya biasa Mbak bercumbu terus gitulah..! Terus selesai ya sudah begitu aja ” jawabnya. “ Lho ya sudah gimana to jeng, mestinya kan ada pemanasan, permainan terus pendinginan dan apakah jeng Thalia selalu dapat mencapai puncak ?” “Itulah Mbak masalahnya, saya sering ditinggal menggantung ” jawabnya sambil menerawang. “ Terus” tanyaku. “Ya kalau sudah begitu paling saya yang uring-uringan dan biasanya cuma bisa melampiaskan ke pekerjaan rumah Mbak ” terusnya. “Nah itulah jeng bedanya, Mbak dengan Mas Yoga selalu mencapai puncak bahkan berkali-kali lho ” jawabku. Kulihat wajahnya nampak takjub dan kelihatan rasa ingin taunya yang terpancar dari matanya. “Jeng ML itu kalau dilakukan dengan benar dan senang hati bisa membuat kita awet muda, karena kerja hormon-hormon dalam tubuh kita jadi optimal ” lanjutku menjelaskan bak seaorang dokter. “Oooh itu to Mbak rahasianya.. !” celetuknya. “Makanya saya bilang, meskipun Mbak kasih tau kan jeng Thalia belum tentu bisa.. Bahkan..” jelasku sengaja memancing reaksinya. “ Bahkan apa Mbak.?” Tanyanya nggak sabar. “Bahkan kalau jeng Thalia Mbak suruh belajar sama Mas Yoga juga belum tentu mau” lanjutku sambil berbisik. “Ahh Mbak” jawabnya sambil mencubit lenganku.
Cerita kami berakhir dengan berakhirnya acara arisan, sebelum pergi Thalia sempat berbisik sewaktu-waktu mau konsultasi kujawab ya kapan saja. Bahkan kubisiki nanti belajar langsung aja ama Mas Yoga. Seminggu setelah itu ketika itu jam 7 malam, Eros baru datang dari Jakarta sedang aku lagi ada tamu jepang jadi aku bermaksud memberi blowjob Eros sedang Mas Yoga masih malas-malasan didekat kami berdua, tiba-tiba telepon berdering, karena aku dan Eros sudah hampir telanjang maka Mas Yoga yang mengangkat telepon.
“Halo selamat malam” salam Mas Yoga, aku nggak tahu apa jawaban disebelah sana. “Ya benar, mau bicara dengan Mbak Rien..? Sebentar ya, dari siapa? Thalia! Oh jeng Thalia, Thalia Jhony ?” tanya Mas Yoga. Mendengar itu aku bangkit, Eros terpaksa melepaskan dekapannya padaku. Sebenarnya skenario ini aku yang buat, karena aku ingin Thalia dapat main kerumah sehingga kuminta Mas Yoga menugaskan Jhony keluar kota untuk supervisi selama 3 hari.Cerita Sex Pembantu
“Halo jeng Thalia kok tumben nelpon malam-malam ” sapaku memulai percakapan. Kami ngomong panjang lebar sampai akhirnya menyinggung pembicaraan kami di arisan dulu. Kuulangi tawaranku untuk belajar pemanasan dengan Mas Yoga, atau melihat saja kami yang mempraktekkannya berdua. Thalia penasaran masa aku dan Mas Yoga mau bercinta dilihat orang lain, kujawab bahwa aku hanya bisa kalau orangnya itu Thalia, lain tidak lagian cuma sebatas cara- cara pemanasan. Thalia rupanya mulai panas akhirnya kuulangi lagi tawaranku dan jawabannya.

“Iya Mbak BT nih anak-anak sudah pada tidur, Mas Jhony dinas luar ” jawabnya.
“Ya sudah to main aja ke rumah, kami semua sedang nggak ada kegiatan kok lagian masih sore ” jawabku.
“Tapi Mbak,” “Apa?” “Aku malu sama Mas Yoga, ..” jawabnya.
“ Nggak papa kami cuma berdua kok, jangan kuatir nanti pulangnya kami antar” jawabku.
“ Baiklah Mbak tapi janji lho.. nggak usah dipraktekin sama aku.. ” pintanya mengakhiri pembicaraan.

Setelah itu kami tutup pembicaraan, rumah Thalia kira-kira 15 menit dengan naik kendaraan. Kuminta Eros bersabar dan sembunyi di kamar sementara aku dan Mas Yoga yang akan menerima Thalia. Rencana ini pernah kuutarakan sebelumnya sama suami-suamiku.
Kira-kira 25 menit kami menunggu ada orang memencet bel pintu pagar, Mas Yoga yang saat itu cuma pakai piyama tanpa dalaman yang membukakan pintu. “Malam Mbak,” sapa Thalia begitu masuk pintu rumah diiringi Mas Yoga. Thalia pakai baju agak ketat sehingga dadanya yang membusung kelihatan samar tapi saya yakin laki-laki manapun akan penasaran ingin tahu isinya, apalagi dengan kancing depan dan belahan dada yang agak kebawah sedang bawahan ia pakai celana jean tampak seksi sekali bokongnya. “Malam, wah.. Jeng Thalia nggak nyangka lho kalau bisa main kerumah nggak kesasarkan ?” tanyaku. Setelah menyilahkan Thalia duduk kami ngobrol ngalor-ngidul sampai juga akhirnya menyinggung masalah ranjang, Mas Yoga dapat melihat air muka Thalia yang jengah tahu kalau ia juga mulai terpancing birahinya. Karena omongan kami yang merangsang saraf telinga Thalia dan kami tetap tidak mengatakannya secara vulgar, tanpa terasa jam menunjukkan angka 9 malam, Thalia gelisah.

“Mbak sudah malam nih Thalia mau mohon pamit ” pintanya tapi matanya nampak sayu.
“Jangan dulu katanya pingin belajar rahasianya Mbak ” jawabku sambil memandang Mas Yoga penuh arti.
“Ah Mbak.. Malu ah sama Mas Yoga ”. Aku mendekati Mas Yoga dan kucium dia dibibirnya denga mesra dan lembut.
“Nggak papa kan Mas?” pintaku Mas Yoga menganggangguk sambil memelukku, kami berciuman, dan saling raba di depan Thalia, sementara Thalia kulihat merah padam mukanya melihat adegan kami, meskipun demikian aku melakukannya dengan halus dan hati-hati sekali.
“Beginilah kami melakukannya jeng, ” kataku menjelaskan seperti dosen aja.
“Ah.. Mbak, Thalia jadi bingung nih.., Thalia pulang aja ya Mbak ” pintanya tapi nggak beranjak.
“Ayolah.. nggak papa” kami berpelukan mendekati Thalia yang mulai kayak cacing kepanasan. Mas Yoga tahu keadaan segera mendekat sehingga duduk berdampingan di sofa panjang yang diduduki Thalia, terus dipegangnya kedua tangan Thalia, Thalia menunduk malu-malu.
“Mbak.. Tapi cuma sebatas cara pemanasan aja lho Mbak ” pintanya sambil memandangku.
“Ya, Mas cuma akan memperlihatkan cara pemanasan saja sama jeng Thalia ” jawab Mas Yoga sabar.Cerita Sex Pembantu

Perlahan disentuhnya dagu Thalia dipandangnya matanya dalam-dalam penuh perasaan, mendapat perlakuan seperti itu dari Mas Yoga Thalia memejamkan mata, perlahan Mas Yoga mencium bibirnya tanpa melumatnya. Ahh! Thalia mendesah, diulanginya ciuaman itu oleh Mas Yoga dengan menempelkan bibirnya agak lama, Thalia mulai bereaksi dengan mengulum bibir Mas Yoga dan Mas Yoga mulai meningkatkan aksinya, tangannya berpindah ke bawah ketiak Thalia dan menarik badan Thalia kepelukannya.
Semua ini dilakukan di sofa ruang tamu, sambil duduk bedempetan. Mas Yoga mulai meraba dada Thalia yang membusung, dan Thalia mulai mendesah-desah mereka masih berciuman saling lumat dan saling hisap. Setelah hampir sepuluh menit mereka saling raba Mas Yoga meningkatkan aksinya dari meraba bagian luar terus melepas kancing atas baju Thalia jari-jari tangannya mulai menyisir pinggiran BHnya menuju ketengah. Thalia melenguh seperti sapi disembelih begitu tangan Mas Yoga mancapai putingnya dan menjepinya dengan dua jari. Sementara itu mulut Mas Yoga mulai merambat ke bawah ke arah belahan dadanya yang sekal. Tanpa disadari Thalia tangan kanan Mas Yoga telah menyelinap ke punggung Thalia dan melepaskan kait BH Thalia maka tampaklah buah dada Thalia yang kencang dan menantang, tanpa membuang kesempatan langsung Mas Yoga melumat putingnya.

Thalia mulai tak dapat mengendalikan diri, dia lupa dengan janjinya sendiri, tangannya secara reflek menggerayang bagian depan Mas Yoga dan mulai melakukan pijatan-pijatan halus mulai dada, pusar dan terus ke bawah pusar. Tanpa menolak Mas Yoga malah memberi kesempatan pada Thalia menyorongkan badannya, sambil mulutnya tetap bergelayut di puting Thalia, tapi tanggannya sudah mulai menarik resleting celana jeannya. Thalia tak henti-henti mendesah, perlahan aku ke saklar lampu kukecilkan sehingga suasana tampak redup dan makin romantis. Thalia sudah meluruskan kakinya di sofa sambil kepalanya bersandar di tanganan sofa, sementara tinggal mengenakan CD warna merah, Mas Yoga belum melepaskan piayamanya dengan posisi diatas Thalia tapi batangnya sudah nampak mengacung karena diurut-urut Thalia. Perlahan Mas Yoga menggigit pinggiran CD Thalia dan menariknya kebawah sehingga bugil Thalia masih tenang mungkin karena melihat Mas Yoga tidak melepaskan piyamanya. Mas Yoga mulai mejilati perut Thalia turun ke arah pusar terus menciuminya dan meleletkan lidahnya kebawah mencium rambut kemaluan Thalia, diperlakukan begitu Thalia meracau tak karuan. “Aduh Mas.. Mbak Thalia nggak tahan.. oh Mas Yoga ” Aku memberi kode pada Eros, saat itu Mas Yoga telah membenamkan mukanya di selangkangan Thalia, menjilati klitoris Thalia, Thalia dengan posisi membuka kedua pahanya pinggulnya terganjal pegangan kursi sehingga sekarang kepalanya berada dibawah.

Dengan posisi ini maka nampaklah gundukan bukit venus yang indah dan merekah merah sehingga memudahkan untuk penetrasi. Perlahan Mas Yoga mundur dan Eros yang telah telanjang bulat maju dengan palkon siap serbu, Thalia masih tenggelam dalam kenikmatan yang didapatnya hampir satu jam dicumbu Mas Yoga, tidak menyangka bahwa ada pergantian posisi dibawah. Eros langsung mengenggam palkonnya dan mengarahkan ke lubang surga Thalia, dengan presisi Eros menghentak dan bles..! “Ahh Mas aku nggak mau.. nggak mau ” sambil meronta tapi secepat kilat aku membelai dan mengulum putingnya, sedang Eros langsung mengunci kaki Thalia maka Thalia hanya bisa mendesis dan mau berontak tapi karena serangan rasa nikmat yang luar biasa ia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. “Ahh Mbak.. Mas.. Kalian curang aduhh.. Oh.. Kenapa ini ohh.. Ohh.. Mbak aku nggak tahan.. Nggak ta.. Hhaan.. ”jerit Thalia sambil mengejang nafasnya memburu seluruh otot-otot badanya meregang pertanda orgasme sampai. Eros mengimbangi dengan kocokan-kocokan perlahan dan teratur bahkan dibiarkannya Thalia menikmati orgasmenya yang pertama yang hampir membuatnya tak sadarkan diri.
Setelah nafas Thalia aga teratur perlahan Eros mulai memompa karena itu perlahan Thalia mulai membuka matanya dan.. Mbak kok bukan Mas Yoga.. !” teriaknya panik sambil mau berontak tapi kuncian Eros dan kocokan-kocokan palkon Eros di memeknya membuat dia tak berdaya. “ Gimana Mbak? Aku nggak mau Mbak, aku mau sama Mas Yoga saja, ” teriaknya lagi. “Tenang jeng, tenang..!” kucoba menenangkannya, sambil kukedipi Mas Yoga untuk siap-siap menggantikan posisiku. Mas Yoga mendekat dan mulai melumat puting Thalia yang sebelah kiri sementara tangan kirinya meremas- remas puting yang sebelah kanan. Mendapat serangan bertubi-tubi dari bawah dan atas Thalia menjadi naik birahi lagi.. “Ahh.. Mbak, Mas gimana ini kok begini to, ahh nikmat Mbak.. Thalia nggak tahan Mas, ayo terus Mas.. Yang keras.. ” ceracaunya Thalia mengejang lagi menapaki orgasmenya yang kedua.

Erospun tampak mulai berkerenyit dahinya dan makin keras kocokannya, pertanda mau mencapai orgasme maka cepat-cepat aku tarik sementara Mas Yoga langsung menggantikan posisi Eros mengocok vagina Thalia dengan palkonnya tanpa memberi kesempatan pada Thalia untuk mengatur nafas. Kucium dan kukulum kepala kontol Eros di depan Thalia sambil mengocok- ngocok batangnya.. Dan.. Creett.. Crett.. Cret.. Kuminum sperma Eros yang tumpah dimulutku. Thalia melihat semua itu sambil mendelik menahan nikmat karena kocokan Mas Yoga.

Setelah hampir setengah jam mereka saling genjot akhirnya mulai ada tanda- tanda Mas Yoga dan Thalia akan mencapai puncaknya dan.. “Aaahh Mas aku nggak kuat.. Aku.. ” begitu teriak Thalia menapaki orgasmenya yang ketiga. Mas Yoga memberi kesempatan untuk mengambil nafas sambil sesekali masih mengocok vagina Thalia pelan-pelan. “Sini Mas.. Sini Mas..” pinta Thalia pada Mas Yoga sambil tangannya menggapai-gapai. Mas Yoga mengakhiri kocokannya dan mencabut kontolnya dan menyorongkannya ke mulut Thalia, sambil tetap tiduran terlentang di sofa dikulumnya kontol Mas Yoga yang sudah bengkak dan berenyut-denyut.

Baca Juga Cerita Seks Istri Keponakanku

Akhirnya.. Crett.. Crett.. Crett Muncratlah sperma Mas Yoga di mulut Thalia, Thalia menelannya sambil membeliakkan mata, mungkin belum biasa tapi kemudian dijilatinya sisa-sisa sperma diujung kontol Mas Yoga. Setelah itu mereka bertiga istirahat mengatur nafas, sambil menikmati sisa-sisa orgasme yang mereka alami. Thalia mengerling padaku. Waktu itu sudah jam 11 malam. “Mbak Rien nakall..!” rengeknya manja, sambil memukul bahuku. “ Lho kan jeng Thalia sendiri yang keterusan.. ” jawabku. “Ahh Mbak ni lho, Thalia jadi malu ama Mas Yoga.. Eh.. Mas yang satu siapa Mbak?” tanyanya sambil mengerling ke Eros. “ Adiknya Mas Yoga! Eros” jawabku. “ Jeng Thalia mau pulang..?” tanyaku lagi. “ Ya deh Mbak, sudah malam nih nanti anak-anak mencari” jawabnya. Aku dan Eros mengantar Thalia pulang sedang Mas Yoga tunggu rumah, di jalan Thalia berterimakasih sama Eros, katanya baru kali ini dia mengalami multiorgasme yang selama ini hanya angan-angan saja. Thalia bahkan berani mencium Eros di depanku saat ia turun dari mobil.

Setelah mengantar Thalia pulang aku mendapat ciuman istimewa dari Mas Yoga dan Eros katanya mereka tak pernah membayangkan wanita lain selama ini karena sebenarnya selama ini mereka sudah merasa cukup dengan pelayananku. Tapi hadirnya Thalia membuat mereka tambah bahagia. Dan selama tiga hari mereka berdua selalu dapat memuaskan Thalia bahkan saat hari terakhir Thalia minta nginap dirumah dan mereka main sampai empat kali. Sebagai isteri aku tetap gelisah melihat keperkasaan mereka berdua, namun hadirnya Thalia dapat sedikit mengobati kegelisahanku. Pembaca yang budiman sampai saat ini sudah hampir satu tahun aku Thalia, Eros dan Mas Yoga melakukan ini. Thalia tambah rajin memelihara dirinya dan ia makin berbinar ia sangat menyenangi Mas Yoga walau demikian kami semua bahagia dan senang di setiap waktu.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Sex Pembantu.