Ayam Kampus

Cerita Sex Pembantu | Perkenalkan namaku Johan, umurku saat ini 23 tahun, aku kuliah disalah satu universitas
terkenal dijakarta. Meski namaku keren, namun aku sangat kecewa sekali dengan sifatku yang
sangat pemalu terhadap wanita. Padahal kalau aku sedang mengaca aku lihat aku juga gak
jelek-jelek banget, cukuoan untuk seorang cowok, badanku juga atletis, namun kenapa sifat
pemalu dan pendiamku hinggap didalam diriku. Hanya kalimat itu yang selalu menjadi beban
pikiranku setiap malam.

Cerita Sex Pembantu Ayam Kampus
Meski aku pemalu dan pendiam, aku mempunyai gairah Sex yang sangta tinggi. Aku sering
melampiaskannya dengan menonton film-film porno dari Indonesia. Aku selalu membayangkan
bagaimana nikmatya setiap adegan film porno yang aku tonton. Dan sesekali aku
melampiaskannya dengan mengocok penisku sendiri sampai lama, hingga akhirnya keluarlah
pejuhku yang banyak sekali.
Dari satu teman dekatku dikampus ternyata ada satu cewek yang naksir denganku namun si
cewek hanya memendamnya saja karena si cewek gak mau mulai berkenalan lebih dulu. kemudian
aku meminta sahabtku untuk memberitahu tentang sicewek tersebut dan aku ingin melihatnya
dulu. Ketika aku minta untuk menunjukkan anaknya, kebetulan penampilannya sesuai degan
seleraku. Tinggi tubuhnya sama denganku, rambut panjang, kulit putih bersih, wajah
menarik, ukuran toketnya juga pas dengan seleraku, dan badannya padat berisi. Sebut saja
namanya Mayang. Sejak itu setiap kali aku melihatnya, aku sering berpikiran edan, yaitu
membayangkan bisa bersetubuh dengannya. Sebaliknya bila ia melihatku, sikapnya biasa-biasa
saja, walaupun aku tahu sebenarnya dia menyukaiku.
Pada suatu hari yang tak terduga olehku, seolah-olah keinginanku dikabulkan (masa?). Saat
kuliah usai pada jam 7 malam, selepas keluar ruangan aku hendak untuk mencuci muka,
sekedar menyegarkan diri. Aku menuju WC kampus yang kebetulan letaknya agak menyendiri
dari “peradaban” kampus. Sampai disana aku mendapati beberapa orang yang juga akan
mempergunakan kamar mandi. Selagi menunggu giliran, aku ingin buang air kecil dulu, tapi
kamar mandi sedang dipakai. Praktis aku urungkan saja.
Begitu tiba giliranku, aku hendak menuju ke arah kran, tiba-tiba dari arah pintu kamar
mandi yang tertutup tadi keluarlah seorang cewek yang selama ini kusukai dan dia juga
mengincarku. Aku sangat tekejut melihatnya, sikapku hampir salah tingkah, begitu pun
dengan dia. Kami saling bertatapan mata dan terdiam beberapa saat. Kemudian dia sedikit
tersenyum malu-malu. Kok dia ada disini sih?, Pikirku. Akhirnya aku memberanikan diri
untuk memulai percakapan.
“La, ngapain elo masuk ke WC cowok?” tanyaku penuh rasa heran.

“Ehh.. itu.. ehmm.. tempat cewek penuh semua, makanya gue ke sini..”

“Emang yang di lantai bawah juga penuh?”, tanyaku.

Padahal dalam hati aku merasa mendapat kesempatan emas.

“Iya. Emang kenapa? Boleh dong sebentar doang.. lagi pula kan sekarang udah nggak ada
siapa-siapa, ya kan..?”, jawab Mayang rada genit.

Aku pun tidak mau kalah.Cerita Sex Pembantu

“Tapi kan gue cowok, elo nggak malu?”, gantian aku membalasnya.

“Kalo elo, gue emang nggak keberatan kok.., untungnya cuman tinggal elo dong yang ada di
sini, daripada yang laen..”, jawab Mayang.

Denger jawaban kayak gitu, aku malah jadi tambah bengong. Gila.. kayaknya dia emang ngasih
kesempatan nih! Pikirku. Tiba-tiba dia menyerobot posisi gue yang dari tadi udah berdiri
di samping kran.

“Sorry yah, gue duluan, habis elo bengong aja sih..”, katanya.

Rupanya dia juga mau mencuci muka. Selama dia mencuci muka, aku seperti orang bingung.
Kadang-kadang aku mencuri pandang ke arah bagian yang terlarang. Posisinya yang sedang
membungkuk membuat pantatnya yang berisi menungging ke arah selangkanganku. Ditambah lagi
CD-nya yang berwarna krem terlihat olehku. Lama kelamaan aku menjadi terangsang, penisku
mulai tegang tak keruan. Langsung saja di pikiranku membayangkan penisku kumasukkan ke
dalam memeknya dari belakang pada posisi seperti itu. Entah apa yang merasuki pikiranku,
aku berniat untuk menyetubuhinya di WC ini, sebab hasratku sudah tak tertahankan. Aku tak
peduli dia keberatan atau tidak. Pokoknya aku harus ngentot dengan dia, apapun caranya.
Diam-diam aku berdiri di pintu keluar, mengamati keadaan. Aman pikirku, tak ada seorang
pun. Jadi aku bisa leluasa melaksanakan niat bejatku. Saat dia menuju pintu keluar, dari
jauh aku sudah melihat senyumannya yang merangsang birahiku. Sepertinya dia memang sengaja
menarik perhatianku. Tiba-tiba dengan cepat kupalangkan tanganku di depannya, sehingga ia
menghentikan langkahnya. Dia melihatku seakan- akan mengerti maksudku.
“Buru-buru amat La, emang elo udah ada kuliah lagi?”, tanyaku.
“Enggak kok, gue cuman pengen istirahat di sini aja”, jawabnya.

Aku tak menanggapinya, dengan cepat aku segera menutup dan mengunci pintu dari dalam.
Melihat sikapku, Mayang mulai menatapku dalam-dalam. Dengan perlahan kudekati dia. Kutatap
kedua matanya yang indah. Dia mulai bereaksi, perlahan dia juga mulai mendekatiku,
sehingga wajah kami berdekatan. Aku mulai merasa bahwa dia juga merasakan hal yang sama
denganku.
Nafasnya juga semakin memburu, seolah-olah dia mengerti permainan yang akan kulakukan.
Mulutnya mulai terbuka seperti akan mengatakan sesuatu, namun dia keburu mengecupku dengan
lembut. Perasaanku saat itu tak menentu, sebab baru kali inilah aku dicium oleh seorang
cewek. Dengan spontan aku pun membalasnya dengan mesra. Aneh, walaupun aku belum pernah
melakukannya, otomatis aku tahu apa yang harus mesti kulakukan. Apalagi aku juga sering
melihat di film BF.
Kami saling bermain lidah cukup lama, sampai kami kesulitan bernafas. Kedua bibir kami
berpagut sangat erat. Desahan Mayang membuatku semakin hot menciumnya. Aku mulai
menggerakkan tanganku menuju ke pantatnya, kuraba dengan lembut, dan dengan gemas kuremas
pantatnya. Kemudian aku mencoba untuk mengusap bagian memeknya. Kugosok-gosok sampai dia
mengerang kenikmatan. Aku panik kalau erangannya terdengar ke luar. Setelah kuberi tahu
dia mengerti dan mengecup bibirku sekali lagi. Usapanku membuat cairan memeknya membasahi
celananya. Karena dia memakai celana bahan, maka cairannya juga membasahi tanganku.
“Ssshhtt.. gilaa.. enak banget.. ehmm..”, desah Mayang.

Aku melepaskan ciumanku dan berpindah menciumi lehernya yang putih mulus. Lehernya yang
harum membuatku makin gencar menciumi lehernya. Mata Mayang terlihat mendelik dan
menengadahkan mukanya ke atas merasakan kenikmatan. Tangannya mulai berani untuk meremas
penisku yang keras. Enak sekali pijitannya, membuat penisku semakin berdenyut- denyut.
Aku berhenti menciumi lehernya, aku mulai meraba-raba toketnya yang sudah mengeras. Mayang
mulai membuka kaosnya, dan memintaku untuk memainkan kedua toketnya. Kuraba-raba dengan
lembut, dan sesekali kuremas sedikit. Merasa masih ada penghalang, kubuka BH-nya yang
berwarna putih. Benar-benar pemandangan yang sangat indah, toketnya yang berukuran sedang,
putih mulus, dan putingnya merah kecoklatan terlihat menantang seperti siap untuk dikemot.

Langsung saja aku sedot susunya yang kenyal itu. Mayang menggelinjang kenikmatan dan
memekik. Aku tak peduli ada orang yang mendengar. Rupanya dia senang menyemprotkan parfum
ke dadanya, sehingga terasa lebih nikmat mengulum toket harum. Aku benar-benar menikmati
toket Mayang dan aku ingin mengemoti toket Mayang sampai dia menyerah. Kujilat puting
susunya sampai putingnya berdiri tegak. Kulihat Mayang seperti sudah di awang-awang, tak
sadarkan diri.Cerita Sex Pembantu
Tangan Mayang mulai membuka ritsleting celana gue dan berusaha mengeluarkan penis gue yang
sudah keras sekali. Begitu semua terlepas bebaslah penis gue menggantung di depan mukanya
yang sebelumnya dia telah mengambil posisi jongkok. Dia kocok-kocok penis gue, sepertinya
dia sedang mengamati dahulu. Lalu dia mulai mencium sedikit-sedikit. Kemudian dia mencoba
membuka mulutnya untuk memasukkan penisku. Pertama hanya 1/4 nya yang masuk, lama-lama
hampir seluruh penisku masuk ke mulutnya yang seksi, penisku sama sekali sudah tak
terlihat lagi.
Lalu dia mulai memaju mundurkan penisku dalam mulutnya. Sedotan dan hisapannya sungguh
luar biasa, seperti di film BF. Aku menahan rasa geli yang amat sangat, sehingga hampir
saja aku mengeluarkan maniku di dalam mulutnya. Belum saatnya, pikirku. Aku ingin
mengeluarkan maniku di dalam memeknya. Maka aku memberi tanda agar Mayang berhenti
sebentar. Aku berusaha menenangkan diri sambil mengusap-ngusap toketnya. Setelah rileks
sedikit, Mayang mulai melanjuntukan permainannya selama kurang lebih 10 menit. Mayang
sempat menjilat cairan bening yang mulai keluar dari ujung penisku dan menelannya.
Mayang kemudian bangkit untuk melepaskan celana panjangnya, ia juga melepaskan celana
dalamnya yang berwarna merah. Aku mengambil posisi jongkok untuk menjilati memeknya
dahulu, agar licin. Kubuka pahanya lebar-lebar. Terlihatlah memek Mayang yang sangat
bersih, berwarna merah muda, lipatannya masih kencang, tak tampak sehelai bulu satu pun.
Sepertinya Mayang memang pandai merawat kewanitaannya. Aku mulai menjulurkan lidahku ke
memeknya. Aku sempat berpikir bagaimana kalau di memeknya tercium bau yang tidak sedap.
Ah, bodo amat aku sudah bernafsu, aku tahan nafas saja.
Kubuka belahan memeknya. Lalu kujilat bagian dalamnya. Tapi ternyata koq baunya tidak
seperti yang kubayangkan sebelumnya. Memek Mayang tidak berbau kecut, tapi juga tidak
berbau harum, bau memek alami. Justru bau yang alami seperti itulah yang membuatku makin
bernafsu serasa ingin melumatnya semua ke dalam muluntuku. Aaahh..Mayang benar-benar
pandai merawat memeknya. Sungguh beruntung aku.
Aku terus menjilat-jilat memeknya yang mulai basah dengan cairannya. Mayang terlihat
sangat menikmati permainan ini. Matanya sayu, desahannya makin keras seraya menggigit
bibir bawahnya.

“Akkhh.. sstt.. uugh.. gilaa.. enak banget..”, desah Mayang.

Memeknya terasa hangat dan lembut. Betul-betuk memek ternikmat yang kurasakan. Kumasukkan
jari telunjukku ke dalam memeknya sambil mengait-ngaitkan ke dinding memeknya. Tentu saja
Mayang makin edan reaksinya, membuat semakin kelojotan nggak keruan. Sampai ia menjepitkan
kedua belah pahanya hingga kepalaku terjepit di antara sepasang paha yang putih mulus, dan
tangannya menjambak rambuntuku sampai aku sendiri merasa kesakitan.
Cairan yang keluar dari memeknya sampai meleleh ke pipiku dan kepahanya. Sebagian sempat
mengalir ke bibirku. Karena penasaran dengan selama ini yang kutahu, kucicipi cairan itu.
Gila! Rasanya enak koq, agak asin. Langsung aja aku hisap sebanyak-banyaknya dari
memeknya. Mayang sempat risih melihat perbuatanku. Namun aku cuek saja, sebab dia tadi
juga melakukan hal yang sama pada penisku.

Tiba-tiba Mayang mendorong kepalaku dari memeknya. Kayaknya dia sudah nggak kuat lagi.

“Masukin dong punya elo, gue udah nggak tahan nich.. ayo dong sayy..”, pinta Mayang dengan
suara mendesah.

Aku sempat tertegun sejenak, sebab sama sekali aku belum pernah melakukannya.

“Ayo cepat dikit dong..”, katanya sambil memandangku yang tertegun sejenak.

Dengan bermodal nekat dan pengetahuan dari film BF, gue turutin saja permintaan Mayang.
Kuangkat satu kakinya ke atas bak mandi, sehingga posisi memeknya lebih terbuka. Memeknya
sudah basah sekali oleh cairan sehingga terlihat mengkilat. Hal itu makin membuatku
bernafsu untuk memasukkan penisku ke memeknya. Kuelus-elus dahulu kepala penisku ke bibir
memeknya. Kudorong penisku perlahan.. masuk sedikit demi sedkit.
Pantatku terus kudorong, terasa sebagian kepala penisku sudah masuk ke lobang memek Mayang
yang sudah basah dan licin tapi terasa sempit banget. Dalam hati aku beruntung juga bisa
ngerasain sempitnya memek perawan. Kucoba kugesek dan menekan perlahan sekali lagi.
Penisku sudah masuk setengahnya, namun masih terasa sempit sekali. Tubuh Mayang sempat
tersentak ketika penisku sudah masuk seluruhnya.
“Auuwww.. sakitt.. pelann.. sstt..”, Mayang sedikit menjerit.

Kutarik penisku keluar, lalu kudorong lagi sekuat tenaga. Aku sengaja membiarkan penisku
menancap di dalamnya beberapa saat agar memek Mayang terbiasa menerima penisku. Kemudian
barulah aku memulai gerakan maju mundur. Terasa penisku bergesekan dengan dinding memek
yang bergerinjal-gerinjal. Jadi ini toh yang dinamakan bersetubuh, pikirku dalam hati.
Penisku terasa agak perih dijepit oleh memeknya, tapi tetap kuteruskan, aku tak mau
kehilangan kesempatan berharga ini.
Tampaklah pemandangan indah ketika penisku keluar masuk memek Mayang. Penisku sudah tidak
terasa perih lagi, malah sebaliknya, terasa geli ngilu enak. Mayang semakin tidak jelas
rintihannya, seperti orang menangis, air matanya meleleh keluar. Mulutnya menggigit
bibirnya sendiri menahan sakit. Aku sempat kasihan melihatnya. Mungkin aku sudah
keterlaluan. Kucoba berbicara padanya sambil kedua pinggul kami menghentak-hentak.

“Ke.. napa.. La.. ehhgg.., elo.. pe.. ngen udahann..?”, tanyaku.
“Ja.. ngan dilepas.. terussinn.. aja.. gue.. nggak.. apa.. apa.. kok.. sstt..”, kata
Mayang.Cerita Sex Pembantu

Goyangan pinggul Mayang sangat luar biasa, hampir aku dibuat ngecret sekali lagi. Kutarik
penisku keluar dan kudiamkan beberapa saat. Setelah itu aku minta ganti posisi, aku ingin
ngentotin dia dari belakang. Mayang berpegangan pada pintu kamar mandi, sedangkan
pantatnya sudah menungging ke arahku. Dalam posisi itu lipatan memeknya terlihat lebih
jelas. Tanpa basa-basi lagi kumasukkan saja penisku dengan hentakan yang kuat. Kali ini
lebih lancar, sebab memeknya sudah terbiasa menerima penisku.

Kali ini gerakan Mayang lebih hot dari sebelumnya, ia mulai memutar- mutar pantatnya.
Setiap gerakan pantatnya membuat penisku sangat geli luar biasa.. penisku berdenyut-denyut
seperti ingin memuntahkan lahar yang panas..aku merasa tak tahan lebih lama lagi. Tapi aku
tak ingin mengecewakan Mayang, aku pun berusaha mengimbangi permainannya.

Aduhh srr.., ada cairan licin kembali keluar dari penisku. Cairan itu makin menambah licin
dinding memek Mayang. Aku benar-benar merasakan kenikmatan persetubuhan ini. Aku makin
tenggelam dalam kenikmatan bersetubuh dengan Mayang, sungguh aku tak akan melupakannya.
Tubuh kami terlihat mengkilat oleh keringat kami berdua. Toket Mayang bergoyang-goyang
mengikuti irama gerakan kami, membuatku makin gemas untuk meremasnya dan sesekali kukemot
sampai ia memjerit kecil. Memek Mayang makin berbusa akibat kocokan penisku.

Aku merasakan sesuatu yang tak tertahankan lagi. Aku makin pasrah ketika kenikmatan ini
menjalar dari buah zakar menuju dengan cepat ke arah ujung penisku. Seluruh tubuhku
bergetar hendak menerima pelepasan yang luar biasa.

“Laa.. gue udah mau keluar.. nihh.. Elo.. masih.. lama.. nggak..?”, rintihku.
“Sa.. bar.. se.. bentarr.. sayaangg.. sama.. samaa.. gue.. juga.. hampir.. keluarr..
oohh.. ahhgghh..”, pantatnya menekan penisku dengan kuat.

Mukanya berusaha menengok ke arahku berusaha mengulum bibirku. Kudekatkan bibirku agar dia
bisa mengulumnya. Bersamaan dengan itu..

“Aaahh.. Aaahh.. Aaahh.. Aaahh.. Aaahh..”

Penisku menyemprotkan air mani ke dalam lobang memeknya berkali-kali. Sampai cairan putih
itu meleleh ke pahanya dan sempat menetes ke lantai. Tak kusangka banyak sekali spermaku
yang berlumuran di memeknya. Mayang berjongkok memegang penisku. Lalu ia menjilat dan
mengulum penisku yang masih berlumuran sperma. Dia menelan semua spermaku sampai kepala
penisku bersih mengkilat. Dia kelihatan tersenyum bangga.

Mayang kembali berdiri memandangi penuh kepuasan. Tubuh Mayang terjatuh lemas membebani
tubuhku, badannya bergetar merasakan orgasme. Mayang memandangku tersenyum, disertai
dengan nafas yang masih terengah-engah. Kami pun berpelukan dalam tubuh penuh keringat
dengan alat kelamin kami masih saling menyatu. Bibir kami saling mengecup dengan mesra,
sambil memainkan bagian-bagian sensitif.

Kami membersihkan diri bersama sebelum beranjak keluar WC. Selama kami mandi kami saling
mengutarakan sesuatu hal. Iseng-iseng aku bertanya mengapa dia mau menerima perlakuanku
barusan.Ternyata Mayang mengatakan bahwa selama ini dia sudah lama menyukaiku, namun ia
tidak berani mengutarakannya, sebab malu sama teman-temannya. Aku sempat tertegun
mendengarnya. Kemudian aku juga mengatakan bahwa aku juga suka padanya. Seakan dia tak
percaya, tetapi setelah kejadian tadi kami menjadi saling menyayangi. Kami kembali
berpelukan dengan mesra sambil saling mengecup bibir.

Aku sempat khawatir kalau Mayang hamil, sebab aku mengeluarkan spermaku di dalam memeknya.
Aku tidak mau menikah, aku belum siap jadi bapak. Biarlah, kalaupun Mayang hamil, aku akan
membuat suatu rencana. Lagipula kami melakukannya baru sekali, jadi kemungkinan dia hamil
kecil peluangnya.

Baca Juga Cerita Seks Menantu Yang Mengoda

Selesai mandi aku menyuruh Mayang keluar belakangan, aku keluar duluan agar bisa mengamati
keadaan. Setelah tidak ada orang satupun, barulah Mayang keluar, kemudian kami pergi
berlawanan arah dan bertemu kembali di suatu tempat. Sampai saat ini hubunganku dengan
Mayang masih berjalan baik, cuma kami belum mengulang apa yang kami lakukan di WC dulu.

Beberapa minggu setelah kejadian itu aku mendengar fakta dari teman-temannya bahwa Mayang
itu sebenarnya cewek yang haus Sex. Dia juga telah bersetubuh dengan banyak pria, baik
dari kalangan mahasiswa atau om-om. Makanya aku sempat curiga waktu kami bersetubuh dulu,
sebab walaupun memeknya masih rapat seperti perawan, namun aku tidak merasakan menyentuh
selaput daranya, bahkan aku sama sekali juga tidak melihat darah yang keluar dari lubang
memeknya.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Sex Pembantu.